Senin, 03 November 2014

Pemanfaatan New Media Terhadap Digital Democracy: Pro Kontra Kehadiran Prabowo di Pelantikan Jokowi





          Sudah genap 15 hari pasca Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014. Namun, berita yang menarik menurut saya mengenai pelantikan presiden kali ini adalah pada saat Prabowo hadir dalam pelantikan presiden kemarin yang nyatanya Prabowo adalah lawan tunggal dari Jokowi pada Pemilihan Presiden 2014. Maka dari itu saya akan membahas mengenai Pemanfaatan New Media Terhadap Digital Democracy dengan membandingkan satu bahasan berita yang sama, dengan sumber yang berbeda pada waktu sebelum dan sesudah pelantikan.

Sebelum Pelantikan Presiden (Pro)
          Satu hari menjelang Pelantikan Presiden 2014, presiden terpilih Joko Widodo menepati janjinya untuk menemui Prabowo Subianto. Pertemuan ini berlangsung di kediaman almarhum ayah kandung Prabowo di Jalan Kartanegara nomer 46. Pertemuan ini berlangsung singkat, namun sangat bermakna bagi masyarakat Indonesia. Keakraban antara Jokowi dan Prabowo dinilai menjadi simbol pergerakan dunia politik Indonesia menjadi lebih baik lagi. Dari pertemuan singkat tersebut banyak sekali anggapan positif dari kalangan mana pun. Saya akan mengutip beberapa anggapan positif yang diberikan.

"Pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo merupakan pertemuan yang saya sangat apresiasi," kata Setyo Novanto.

Sumber     : http://www.merdeka.com/politik/setya-yakin-pertemuan-prabowo-jokowi-tak-pengaruhi-kmp-di-dpr.html

Seyto Novanto adalah ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Menurut pendapat saya, dari penyataannya tersebut menunjukkan bahwa Setyo Novanto mendukung pertemuan dua tokoh tersebut di mana pertemuan itu memiliki efek yang luar biasa dalam bidang apa pun.

"Itu menunjukkan kematangan berpolitik para elite kita. Politik Indonesia bergerak ke arah positif," kata Siti.

"Prabowo sangat gentle. Satrialah. Itu menunjukkan dirinya profesional. Sikap dia menyejukan, " ujar Siti.

Sumber     : http://news.detik.com/read/2014/10/18/060508/2722570/10/pertemuan-jokowi-prabowo-dinilai-sebagai-refleksi-kematangan-dalam-berpolitik

Menurut pendapat saya, anggapan Siti adalah anggapan positif dan pertemuan tersebut menunjukkan politik Indonesia bergerak ke arah yang lebih positif dan Siti pun bangga terhadap Prabowo atas sikap dirinya yang profesional.


Sesudah Pelantikan Presiden (Kontra)
          Setelah pelantikan berlangsung pada tanggal 20 Oktober 2014 publik pun berdecak kagum atas kelapangan hati Prabowo untuk hadir dalam pelantikan presiden terpilih Jokowi. Banyak sekali anggapan positif, namun ada juga anggapan negatif. Saya akan mengutip beberapa anggpan negatif.

"Pertemuan antara Prabowo dengan Jokowi itu etalase politik saja," kata Rachmawati.

"Ada kemunduran, karena semacam ada islah dalam petemuan tersebut. Tidak ada lagi kelompok penyeimbang yang seperti dijanjikan Prabowo bersama Koalisi Merah Putih (KMP)," imbuhnya.

"Dalam dinamika politik hari ini, rakyat dipertontonkan dengan kompromi para elite politik," tutur adik kandung dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.

"Kami tetap independen. Kami bukan bagian dari KMP, dan pertemuan yang dilakukan (Jokowi dan Prabowo) itu kontraproduktif," pungkasnya.

Sumber     : http://nasional.sindonews.com/read/913069/12/respons-adik-megawati-soal-pertemuan-prabowo-jokowi

Menurut saya, dari anggapan-anggapan dari Rachmawati Soekarnoputri yang mana beliau adalah adik kandung dari Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP menunjukkan bahwa beliau tidak menyukai adanya komunikasi yang baik antara Prabowo dengan Jokowi dan pertemuan tersebut hanya pencitraan politik semata.

Kesimpulan
          Seperti yang kita ketahui, semua permasalahan yang ada terdapat pro mau pun kontra yang lumrah terjadi. Pro adalah suatu tanggapan positif terhadap suatu masalah, sedangkan kontra adalah tanggapan negatif terhadap suatu masalah. Jadi, keduanya adalah suatu tanggapan yang sifatnya saling berlawanan. Dari pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa sebelum pelantikan presiden terdapat banyak sekali tanggapan positif yang diberikan kepada Prabowo mau pun Jokowi dan sesudah pelantikan presiden ada tanggapan negatif walau pun hanya sedikit dibandingkan dengan tanggapan positifnya. Pada zaman sekarang, manusia harus sangat berhati-hati dalam memilih informasi yang dibutuhkan agar tidak termakan oleh isu-isu yang dibuat oleh media.


0 komentar:

Posting Komentar